Posts Tagged ‘jawa’


huruf dan bahasa khas kaum muslim di nusantara
.
Huruf pegon ialah abjad arab namun sudah terliterasi dengan bahasa bahasa lokal di nusantara . ..para ahli bahasa menyebut huruf pegon pertama kali di gunakan di pesantren Ampel denta milik sunan ampel di surabaya , bersamaan masuknya sunan ampel di majapahit tahun 1400 .
Pegon pertama kali di gunakan untuk bahasa jawa .
Saat itu masyarakat jawa masih menggunakan bahasa kawi dalam percakapan sehari hari ,
Para da’i dan mubaligh paham orang2 jawa sangat kuat dalam bidang sastra ,khususnya bahasa , tak mudah bagi mereka untuk beralih ke bahasa arab .
Sedangkan para sunan memerlukan pengantar agar Qur’an mudah diterjemahan ke bahasa Lokal.
Untuk itulah tulisan pegon berfungsi dengan baik.
Suluk sunan bonang salah satunya , tembang tembang nasehat bertuliskan abjad arab namun memakai bahasa jawa kawi.
Dari pesantren Ampel ,tulisan pegon menyebar ke berbagai penjuru nusantara dan berliterasi dengan bahasa setempat , ada yg memakai bahasa sunda ,melayu ,madura .karena asalnya dr ampel itulah sampai sekrg tulisan pegon sering disebut juga TULISAN JAWI.
versi lain tulisan pegon pertama kali di pakai sunan gunung jati , ada pula yg menyebut penemu tulisan Pegon ialah syehk nawai al bantani, seorang ulama besar kebanggaan masyarakat banten
.
( nu.or.id)


Daftar Tokoh yg pernah menjadi Mahapatih Kerajaan Majapahit. (Bersumber pada bukti primer prasasti maupun bukti sekunder berupa naskah/lontar sesudahnya)

Mahapatih atau Rakryan Mahapatih (Patih Amangkubhumi) adalah jabatan tertinggi setelah Sri Maharaja (raja besar) pada zaman kerajaan Nusantara kuno, khususnya pada era Majapahit. Jabatan ini setingkat dengan jabatan Perdana Menteri (mantri mukya).

Daftar Mahapatih Majapahit :

💂 Nambi (1294-1316)
💂 Dyah Halayuda (1316-1323)
💂 Arya Tadah (1323-1334)
💂 Gajah Mada (1334-1364)
💂 Lembu Nala (1365-1376)
💂 Gajah Enggon (1376-1394)
💂 Gajah Manguri (1394-1398)
💂 Gajah Lembana (1398-1410)
💂 Tanaka (1410-1430)
💂 Pu Wahana (1430-1498)
💂 Patih Udara (1498-1527)

Sumber: https://www.facebook.com/share/p/pLiqFDDb5qNLDsk1/?mibextid=oEMz7o


Orang Jawa juga ada Tidak percaya pencapaian Leluhur mereka..?!

Begitulah sebab sudah terpaut jauh dan tersungkur dalam kuasa kolonialisme. Dimana Penjajah menyebut dengan istilah inlander.

Leluhur Jawa Berlayar ke bengali Teluk Aden bukanlah hal yang asing. Berperang ke indocina juga bukan hal yang tidak pernah terjadi. Sejak Zaman Medang hingga Majapahit leadership Jawa selalu meningkatkan kemampuan pertanian, metalurgi, perkapalan, Hukum2 seperti Kutaramanawa dan Toleransi antar umat berAgama.

Kapal kapal besar jawa dan pelayaran ke tempat tempat Jauh mereka tercatat dalam prasasti2 di indocina,suma oriental, catatan general shibi dan lain lain.

Kutipan suma oriental ” Dikabarkan bahwa dulu, wilayah kekuasaan Negeri Jawa luas hingga mencapai Maluku (Maluco) yang ada di sebelah Timur dan sebagian besar wilayah barat. Negeri Jawa bahkan nyaris menguasai pulau Sumatra dan pulau — pulau lain yang dikenal oleh orang — orang Jawa.
Hal ini berlangsung untuk waktu yang lama, kurang lebih seratus tahun, hingga akhirnya kekuatan Negeri Jawa mulai berkurang dan keadaannya menjadi seperti sekarang, sebagaimana yang akan dijelaskan di bawah ini.
Di masa itu, Negeri Jawa sangat berkuasa karena kekuatan dan kekayaan yang dimilikinya, juga karena kerajaan ini melakukan pelayaran ke berbagai tempat yang sangat jauh—mereka menegaskan bahwa kerajaan ini berlayar hingga ke Aden dan bahwa perdagangannya yang terbesar dilakukan di Bonuaquelim, Bengal, dan Pasai—di mana mereka menguasai seluruh perdagangan yang ada.
Seluruh pelautnya merupakan orang pagan, mereka mengumpulkan para pedagang yang membawa banyak komoditas di sepanjang pesisir pantai. Hasilnya, tidak ada satu pun tempat yang dikabarkan mampu menyamai kebesaran dan kekayaan lokasi ini.
Pedagang — pedagang tersebut terdiri dari orang Cina, Arab, Persia, Gujarat, Bengal .

Pembangunan Maritim yang bertahap sejak era Medang meskipun diwarnai jatuh bangun seperti Mahapralaya medang, kudeta Jayakatwang, dan lain lain tidaklah mengurangi peningkatan teknologi Jawa. Penemuan2 baru seperti senjata cetbang, gamelan dari metalurgi tidak hancur.

Kehancuran itu terjadi ketika paregreg. Gambaran paregreg harus mendapat alternatif history suatu perang yang menghancurkan Armada2 jung besar Jawa dan Jawa sulit kembali pulih seperti sedia kala.keadaan Jawa telah seperti yang bisa di baca pada catatan Ma huan.

kapal kapal besar jawa lebih besar dari kapal Vasa dari Denmark yang dibangun tahun 1600an berbobot 1200 ton kemudian tenggelam namun masih utuh dan diangkat kemudian diMuseumkan.KAPAL besar Jawa tersisa satu kapal yang dibangun diperkirakan dibangun selama tiga tahun pada masa Demak hendak menyerang portugis diMalaka itu terdapat dalam catatan portugis lebih besar dari kapal2 portugis diMalaka.

Kapal kapal itu pernah dijumpai oleh jendral Yuan yaitu shibi yang berjumalh sekitar 100 Kapal besar berkepala setam dipimpin Kebo Mundarang pengikut Raja Jayakatwang. Jumlah itu belum seluruhnya karna armada Pamalayu pimpinan Kebo Anabrang masih diBumi Melayu.

pada masa sebelum kejatuhan kejayaan Mataram, catatan orang orang belanda masih mencatat rakyat mataram yang memiliki beraneka ragam senjata termasuk senjata api.

kemerdekaan pembangunan Manusia itu luruh dibawah kekuasaan Batavia, yang membuat pelarangan jangkauan berlayar, pembatasan tonase kapal, pada pesisir Jawa. Jumlah populasi Jawa yang besar yang sebelumnya merupakan kekuatan para Raja Jawa dalam kekuasanya itu dijadikan pekerja oleh belanda bagi perkebunan2 milik mereka seperti diSumateraTimur, Suriname juga diperkebunan Belanda diPulau Jawa. pendidikan tidak diperhatikan hingga datang protes dari pegiat kemanusiaan belanda akibat ekploitasi yang kelewat batas kemanusiaan diHindia belanda maka melahirkan politik etis. atau politik balas budi yang sebenarnya juga diarahkan mendidik kaum cerdik bumiputera untuk menjadi pegawai kolonial. Namun beberapa dari mereka justru tersadar dan memilih tidak menggunakan ijazah mereka untuk mencari hidup nyaman di bawah kolonialisme tetapi membebaskan suku bangsanya dari kegelapan terbelenggu Raksasa kolonial yang diawali sebuah perusahanan Internasional Voc.

dan kini ketika terdapat cerita pencapaian leluhur mereka suatu masa dahulu pernah perkasa berlayar berdagang, berperang dan berkuasa pada banyak tempat orang jawa sendiri pun menjadi tidak percaya apakah mungkin Jawa dahulu mampu melakukanya.

Meskipun begitu jejak jejaknya tercatat
berikut ini daftar catatan pencapaian Leluhur Jawa.

Negarakertagama:uraian semua wilayah Majapahit.
Pararaton :sumpah palapa hingga selesai.

Hikayat hikayat: (pasai,lamalera:bercerita perjalanan Armada Majapahit ke timur nusantara, Banjar, Datu Banua lima, sulatus salatin).

Kronik2 dinasti cina seperto kronik Ming, Yuan mendukung data data klaim dalam negarakertagama

sebuah buku yang mengisahkan balatentara Majapahit berada di ayuthaya dan Kamboja.

pembahasan gelar Sundarapandya dewa adiswara pada Raja Jayanegara dan kaitan Majapahit terhadap srilanka dan sebagian india. juga ada pada web nusantara review.

[INILAH BEBERAPA BUKTI-BUKTI BAHWA MAJAPAHIT (ATAU WILWATIKTA) DAPAT MEMPERSATUKAN NUSANTARA

Sumber : Catatan-catatan Sejarah dari Luar Jawa

  1. Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu) -> Menyinggung bahwa Majapahit memiliki kekuasaan yg besar dan menyebutkan tentang banyaknya raja-raja Nusantara yg tunduk pada Raja Majapahit. Juga mengabadikan kisah penyerangan Majapahit ke Singapura yg meruntuhkan Kerajaan Tumasik. Serangan ini merupakan permintaan dari seorang pejabat (Rajuna Tapa) yg ingin membalas dendam pada Raja Singapura (Parameswara) atas perlakuannya terhadap putri sang pejabat. Pasca Tumasik runtuh, Raja Singapura berhasil lolos ke Semenanjung Melayu dan kemudian mendirikan Kerajaan Malaka.
  2. Hikayat Raja-raja Pasai -> Mengisahkan tentang penyerangan Majapahit ke Samudra Pasai yg dipicu oleh sebuah tragedi yg menewaskan seorang putri Majapahit & seorang pangeran Pasai yg saling jatuh cinta. Hikayat ini juga menyebutkan tentang ekspedisi penaklukan Majapahit yg dimulai dari barat ke timur, bahkan juga menuliskan dengan cukup rinci daftar negeri-negeri di Nusantara yg tunduk pada Majapahit. Hikayat yg sama juga menyinggung tentang Perang Majapahit-Singapura, serta Pertempuran Padang Sibusuk, yakni serangan Majapahit ke Minangkabau.
  3. Ming Shilu -> Kronik Kekaisaran Ming Cina yg dalam salah satu babnya menyinggung tentang negeri-negeri di Sanfotsi (Sumatra) yaitu Palembang dan Jambi (Dharmasraya) yg mengirim utusan kepada Kaisar Cina untuk meminta pengakuan kemerdekaan mereka. Sang Kaisar membalas dengan mengirim sejumlah perwakilan Cina untuk meresmikan kemerdekaan kedua negeri tersebut. Tetapi dalam perjalanan, mereka dibunuh oleh prajurit Jawa yg dikirim oleh Raja Majapahit. Sang Raja kemudian mengirim utusan kepada Kaisar Cina untuk memberitahunya bahwa Palembang dan Jambi merupakan negara bawahan Majapahit. Mengetahui hal ini, Kaisar Cina segera menarik kembali dukungannya terhadap kedua negeri tersebut.
  4. Alamat Zaman Ketahtaan Nagari Baruni -> Kronik sejarah Brunei yg menyinggung bahwa Kerajaan Brunei (sebelum menjadi kesultanan) pernah menjadi bawahan Majapahit.
  5. Yingyai Shenglan -> Catatan perjalanan seorang pelaut Muslim Cina yg ikut dalam ekspedisi laut Ming pimpinan Laksamana Cheng Ho. Ia menuliskan pengalamannya kala mengunjungi Brunei, dimana Raja Brunei berusaha meminta bantuan Kaisar Cina untuk membebaskan negerinya dari Majapahit, namun dicegah oleh seorang perwakilan Jawa yg berada di antara para pejabatnya saat itu.
  6. Pasak Negeri Kapuas -> Sebuah buku tentang sejarah Kalimantan Barat yg menyinggung tentang ekspedisi penaklukan Majapahit ke negeri-negeri di sepanjang sungai Kapuas oleh pasukan pimpinan Patih Lohgender. Juga menuliskan tentang pernikahan antara Patih Lohgender dengan seorang putri dari Kerajaan Sintang, Dara Juanti. Buku yg sama juga menyebutkan tentang ekspedisi penaklukan Kesultanan Demak terhadap daerah-daerah kekuasaan Majapahit di Kalimantan Barat, yakni Sukadana, Sintang, Sambas, serta Sanggau dan Sekadau. Buku ini mencatat bahwa penyerangan ini dipimpin langsung oleh Pati Unus, Sultan Demak ke-2.
  7. Wadian Nan Sarunai Usak Jawa -> Syair ratapan suku Dayak Maanyan dari Kalimantan Selatan yg mengenang peristiwa hancurnya negeri mereka, Kerajaan Nan Sarunai oleh invasi Majapahit.
  8. Kronik Kutai -> Menyebutkan tentang kunjungan Raja Aji Maharaja Sultan dari Kutai Kartanegara ke keraton Majapahit di Trowulan untuk mempelajari ilmu adat istiadat dan tata cara pengelolaan pemerintahan kerajaan dari Majapahit, untuk diterapkan di negerinya. Ia didampingi oleh kakaknya (Maharaja Sakti) dan Raja Kutai Martadipura (Maharaja Indra Mulya). Di Trowulan, mereka (kecuali Indra Mulya yg memutuskan kembali ke negerinya tanpa alasan yg jelas) dibina langsung oleh Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Raja Sultan dan kakaknya juga dikisahkan sempat membantu memadamkan sebuah pemberontakan. Keduanya lalu kembali ke Kutai didampingi seorang Patih Jawa sebagai perwakilan Majapahit di kedua negeri itu. Kehadiran seorang Patih dari Jawa sebagai wakil Majapahit atas negara bawahan maka menunjukkan bahwa wilayah Kutai telah tunduk secara sukarela pada Majapahit.
  9. Hikayat Negeri Butuni -> Kronik sejarah Kerajaan Buton di Sulawesi Tenggara yg mengabadikan kisah pernikahan antara penguasa Buton, Ratu Wa Kaa Kaa dengan seorang pangeran Majapahit, Raden Sibatara. Di sejumlah daerah di Sulawesi (terutama di bagian selatan), suatu negeri yg menikahkan putrinya dengan pangeran dari negeri lain dianggap sebagai pengakuan tunduk sebagai bawahan, karena merupakan upeti atas tunduk secara suka rela, sebaliknya jika menikahkan pangeran dengan putri negeri lain artinya hanya hubungan persahabatan biasa. Hikayat ini juga menyinggung tentang kisah kunjungan Bancapatola atau Bataraguru, Raja Buton ke-3, ke keraton Trowulan untuk menghadap Raja Majapahit sebagai tanda kunjungan negara bawahan kepada negara atasannya.
  10. Kisah Perang Maya -> Hikayat dari Nusa Tenggara Timur yg mengisahkan tentang serangan Majapahit yg menghancurkan Kerajaan Munaseli di pulau Pantar. Serangan ini bermula dari rivalitas antara Kerajaan Pandai dan Bernusa dengan Kerajaan Munaseli, yg memuncak pada pecahnya peperangan. Pandai dan Bernusa kemudian meminta bantuan Majapahit untuk melawan Munaseli, dan berakhir dengan hancurnya negeri tersebut. Majapahit akhirnya dapat menakhlukkannya.]

Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02MyT5PZR1Vb4btDh8MNYL451ETV7atJ5QGq3P6SwV5evpbvizatR4L5jATbHA1GPXl&id=100063615005106&mibextid=Nif5oz